SEUNTAI NASEHAT TUK SAUDARIKU



Oleh :
Ummu Salma al-Atsariyah
Saudariku,…
Demi Dzat yang jiwaku berada di genggaman tangan-Nya, Sungguh..!!!
janganlah kau lipat risalah ini dan jangan pula langsung kau simpan, terlebih
lagi kau buang, sebelum kau baca dengan perlahan-lahan dan kau resapi
kandungannya… sungguh demi Allah wahai saudariku, tiada maksud dan
tiada keinginan dariku kecuali kebaikan bagimu dan engkau diridhai Allah
SubhanaHu wa Ta'ala .
Saudariku, semoga Allah SubhanaHu wa Ta'ala mengasihimu…
Sungguh Allah SubhanaHu wa Ta'ala telah memuliakan dirimu dengan segala
bentuk kenikmatan yang dianugerahkan-Nya kepadamu. Tidakkah tatkala
kau mematut dirimu di depan cermin sembari kau memandangi keindahan
yang diberikan sang Khaliq kepadamu, kau melihat suatu kesempurnaan
yang tiada duanya. Allah Tabaroka wa Ta'ala menganugerahkan kepadamu
penglihatan yang dengannya kau dapat melihat, kau dapat membedakan
keajaiban dari berjuta-juta warna, dan dengannya pula kau dapat
mencermati keindahan ciptaan Allah yang tak terperikan.
Saudariku Muslimah, demikian pula Allah Ta'ala telah
menganugerahkan kepadamu pendengaran, yang dengannya kau dapat
mendengarkan suara-suara merdu ketika lantunan Al-Qur’an dibacakan,
ketika Adzan bergema, dengannya kau dapat mendengarkan nasihat-nasihat
yang menyejukkan jiwa dan dengannya pula kau dapat meresapi keindahan
kalam-kalam ilahi tatkala dilantunkan. Demikian pula anugerah Allah lainnya
seperti kedua kakimu, tanganmu, mulutmu dan lain sebagainya yang
sungguh sangat tak terhitung jumlahnya.
Sungguh mulia engkau wahai saudariku, yang menjadikan anugerah
yang diberikan Allah kepadanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya, seraya
merasa kerendahan dan kelemahan dirinya sebagai makhluk yang tak dapat
melepaskan diri dari perlindungan Rabbnya, sembari senantiasa berdzikir
mengingat kepada keagungan dan kebesaran Allah, Robbanaa Maa Kholaqta
Haadza baathilan Subhaanaka… (Ya Rabb kami, tidaklah engkau
menciptakan kesemua ini dengan sia-sia, maha suci Engkau…)
Akan tetapi wahai saudariku, semoga Allah menuntunmu ke jalan-Nya
yang Haq
Demi Allah, betapa sedih diriku tatkala melihatmu melupakan nikmat Allah
yang diberikan-Nya kepadamu, kau dengan mudahnya lalai begitu saja
dengan anugerah-Nya… Seolah-olah apa yang kau miliki itu adalah dari
dirimu sendiri. Tatkala kau takjub dengan kecantikanmu, kau bangga dengan
kehalusan dan kemulusan tubuhmu, kau merasa betapa indah matamu,
betapa bagusnya bibirmu… Lantas kau pamerkan itu semua ke hadapan
orang-orang yang tak layak memandangnya, kau perlihatkan sehingga
menjadi sakit orang-orang yang lemah hatinya. Kau menjadi pusat fitnah di
muka bumi ini. Aurat yang seharusnya kau tutupi dan kau pelihara serta kau
jaga itu, dengan mudahnya kau buka dan kau perlihatkan ke hadapanorangorang
bukan mahrammu. Bagian tubuh yang seharusnya hanya kau tujukan
‘tuk calon suamimu, kau umbar begitu saja di hadapan mereka… sehingga
menjadi rusaklah para lelaki-lelaki Muslim, tergiur dengan keindahan dirimu
yang seharusnya kau pelihara… Lalu, Kau merdu-merdukan suaramu di
hadapan mereka, bahkan kau bermanja-manja dengan mereka, kau biarkan
mereka melototi dirimu seolah-olah bak hendak melahap dirimu, bahkan kau
biarkan dirimu disentuh dan dipegang-pegang oleh mereka –Naudzu biLlah-
Sungguh wahai saudariku!!! Sekali lagi sungguh!!! Tidakkah kau pernah
mendengar Nabimu yang mulia ‘alaihi Sholaatu wa Salaam pernah bersabda
: “Dua golongan dari Ahli Naar yang belum pernah kulihat sebelumnya”,
salah satunya ialah “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang yang
berjalan dengan berlenggak lenggok, ia takkan masuk surga bahkan takkan
mencium baunya.”. Nas’aluLlahus Salaamah wal’Aafiyah (Kita memohon
keselamatan dan perlindungan-Nya) !!! Wahai saudariku, maukah engkau
termasuk wanita yang disifatkan oleh RasuluLlah sebagaimana hadits di
atas? Maukah kau dikatakan sebagai wanita-wanita yang berpakaian namun
pada hakikatnya telanjang? Maukah kau dinyatakan sebagai orang yang
takkan masuk surga, bahkan mencium baunya pun tidak? SubhanaLlah!!!
Sekali-kali tidak!!! Kuyakin bahwa kau pasti tak menghendakinya..
Maka kunasehatkan pada dirimu wahai saudariku yang kukasihi
karena Allah,
Sesungguhnya dirimu ini adalah bagian dari laki-laki, engkau adalah
keturunan manusia yang memiliki karakter dan keunikan yang luar biasa
yang menjadikanmu sebagai manusia yang indah, yang menghiasi dunia dan
seisinya. RasuluLlah terkasih pernah bersabda : ”Inna ad-Dunya mataa’un
wa khoirul mataa’in mar’atun sholihah” yang artinya, sesungguhnya dunia ini
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang Sholihah..
Ya! Wanita Sholihah!!! Merekalah sebaik-baik perhiasan, karena dari
merekalah lahir generasi-generasi yang luhur budi pekertinya, dari merekalah
lahir generasi-generasi terbaik, dan merekalah pondasi tegaknya suatu
tatanan. Wanita adalah Ibu, yang merupakan madrasah pertama generasi
manusia. Wanita adalah Istri yang dengannya menjadi tentram hati laki-laki.
Dan dari wanitalah Allah SubhanaHu wa Ta'ala melahirkan para nabi, para
shiddiqin, para syuhada’ dan para sholihin.
SubhanaLlah, Maha suci Allah!!! Karena begitu besarnya rasa cinta
Allah kepada dirimu, Allah Ta'ala memaktubkan namamu dalam salah satu
surat pada firman-Nya yang mulia, surat an-Nisaa’! Maka saudariku yang
mulia, sudah tak usah kau hiraukan dan kau dengarkan para pengoceh sesat
dengan jargon klasiknya yang mengangkat ‘kesetaraan gender’, karena
yakinlah, Islam adalah agama yang paling memuliakan wanita yang tak
dimiliki oleh ajaran agama lainnya. Mereka, para pengoceh tersebut, tidaklah
menyerumu kecuali mereka menghendakimu tuk meninggalkan ajaran
agamamu. Mereka menyerumu tuk bertelanjang, berikhtilath (bercampur
baur) dengan kaum lelaki, mereka mengajakmu tuk melupakan kodratmu
sebagai wanita yang akan melahirkan penerus-penerus bangsa, bahkan
mereka akan meracuni pemikiranmu dengan kekjian-kekejian dan kejahatankejahatan.
Sudah!! Tak usah kau hiraukan mereka!!! Yakinlah kau, bahwa
kebahagiaan yang abadi itu adalah apabila kau menjadi seorang yang taat
dan memiliki keutamaan, menjadi istri yang sempurna dan mulia dan
menjadi ibu yang baik dan bertakwa. Dan ini semua terkandung dalam
tingginya nilai kebenaran, kebaikan dan cahaya keimanan.
Semoga Allah memuliakanmu dan menuntunmu ke jalan-Nya yang haq.


~ANS~